Obat Herbal Kanker Hati Alami K-Muricata

Obat Herbal Kanker Hati Alami K-Muricata

obat kanker hati k-muricataK-Muricata merupakan obat alternatif untuk menyembuhkan kanker hati yang ampuh dan terbaik untuk mengatasi penyakit kanker hati yang bisa membahayakan jiwa.
K-Muricata berkomposisikan daun sirsak pilihan dan ekstrak keladi tikus yang diproses dengan bioteknologi canggih dan ditangani oleh tangan-tangan ahli di bidang herbal sehingga menghasilkan produk herbal terbaik dan berkualitas tinggi.
Mengapa K-Muricata efektif sebagai obat alami kanker hati? Jawabannya ada pada senyawa acetogenins di dalam daun sirsak, yang memiliki fungsi untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dan menghentikan penyebaran sel kanker hati lebih jauh lagi. Bahkan dalam studi laboratorium, acetogenins dapat membunuh beberapa jenis sel kanker hati yang tahan terhadap obat kemoterapi tertentu (multi drug resistence/MDR), antara lain seperti Adriamicyn, Vinblastin dan Vincristin.
Kemudian Ribozome Inactivating Proteins (Rips) pada ekstrak keladi tikus akan melemahkan sel kanker yang ada, dengan cara memblokir suplai energi ( ATP ) bagi sel kanker, sehingga lama kelamaan sel kanker akan mati.
Menurut sejumlah literatur, efektivitas ekstrak daun keladi tikus dalam menghambat sel kanker diduga karena mengandung senyawa golongan triterpenoid. Triterpenoid bekerja dengan menghambat enzim DNA, yang berperan dalam proses replikasi dan proliferasi sel kanker.
Ketika Acetogenins dan Rips saling berpadu, maka akan menghasilkan kekuatan pembunuh kanker yang sangat dahsyat. Inilah rahasia keampuhan obat kanker hati alami K-Muricata untuk menumpas penyakit kanker hati.
PENELITIAN
  1. Pada tahun 1997 Penelitian dilakukan oleh Universitas Purdue, West Lafayete, Indiana, USA, yang mengungkapkan daya bunuh Acetogenins terhadap sel kanker. Acetogenins diteliti sebagai penghambat yang kuat proses reaksi enzimatis di dalam membran sel kanker dengan cara memblokir sumber energinya yaitu ATP (Adenosine Triphosphate) sehingga membuat sel kanker mati.
  2. Menurut hasil penelitian dari Jerry L Mc Laughlin dari Sekolah Farmasi Purdue of University pada 1998 Acetoginin dari daun sirsak yakni muricoreasin dan murihexocin bersifat sitotoksik pada sel tumor ganas.
  3. Pada tahun 2002 penelitian di Jepang menemukan bahwa acetogenin di dalam daun sirsak mampu membunuh sel-sel kanker, dimana daya bunuhnya lebih baik dari kemoterapi. Salah satunya adalah  penelitian oleh Naoto Kojima dari farmasi osaka university, berhasil mensintesis senyawa cetogenins yang bersifat antitumor. Selain itu Kojima juga mensintesis senyawa murisolin ( salah satu turunan acetogenins ) yang menunjukan aktivitas sitotoksik pada sel tumor manusia dengan potensi antara 105-106 kali adriamycin.
  4. Pada tahun 2003 hasil penelitian di Taiwan menghasilkan temuan bahwa acetogenin dalam daun sirsak ampuh untuk mematikan sel-sel kanker, seperti : kanker ovarium, serviks, payudara, dan kulit. Peneliti asal Taiwan yakni Chang Fr dan Wu YC dari Graduate Institute of Natural Product, Khaohsiung Medical University, sukses mengisolasi 7 senyawa kelompok acetogenins dari daun sirsak. Senyawa itu menunjukkan efek sitotoksik selektif pada sel hepatoma manusia secara in vitro.
  5. Richad Bileveau, PPh.D & Denis Gingras, Ph.D menemukan terapi metronomik yakni terapi kanker menggunakan senyawa-senyawa fitokimia termasuk acetogenis, yang diarahkan untuk melawan sel-sel kanker dan tidak meracuni sel-sel yang sehat sehingga dapat diberikan secara terus-menerus pada penderita kanker.
  6. Penelitian dari Prof. Soelaksono Sastrodiharjo medapati bahwa acetogenin menganggu perkembangan sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP yang dibutuhkan oleh sel kanker. Acetogenin masuk dan menempel pada diding sel, lalu masuk kedalam sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Karena sel kanker membutuhkan banyak energi untuk berkembang, bila ATP sebagai sumber energinya dihambat maka sel kanker lama kelamaan akan mati.
  7. Periset dari Fakultas Kedokteran Universidad National Mayor de Sn Marcos di Lima Peru, meriset muricin H (senyawa turunan acetogenins dari sirsak) terbukti memiliki aktivitas sitotoksik selektif karena menunjukan aktivitas sitotoksik pada sel kanker.
  8. Menurut dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Peni Indrayudha, “Ekstrak daun keladi tikus mengandung protein seperti Ribosom Inactivating Proteins (RIPs) yang mampu memotong rantai DNA atau RNA sehingga sanggup menonaktifkan perkembangan sel kanker.” Peni mengikubasikan DNA plasmid dengan sejumlah protein dari ekstrak daun keladi tikus pada tahun 2005. Terbukti RIPs memotong rantai sel DNA menjadi lingkaran semu dan linier, dilihat di bawah sinar ultraviolet.
  9. Chee Yan Choo dari Sekolah Farmasi Universiti Sains Malaysia menguji ekstrak umbi dan daun keladi tikus terhadap aktivitas sitotoksik pada sel kanker. Hasilnya, ekstrak heksan keladi tikus bersifat sitotoksik terhadap sel kanker.
  10. Peneliti dari Center for Drug Research Universiti Sains Malaysia Dr. Choo Sheen Lai mengungkapkan bahwa keladi tikus mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Lai juga menemukan fitol, senyawa antikanker dari keladi tikus. Fitol melawan sel kanker dengan cara menginduksi apoptosis (“bunuh diri” sel).

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer